Kaltim Tingkatkan Pendapatan Dari Sektor Terbarukan

By Admin


nusakini.com - Persoalan defisit APBD di Kalimantan Timur (Kaltim) memerlukan terobosan untuk mengatasinya. Misal, mengurangi kebergantungan terhadap pendapatan yang bersumber dari hasil sumber daya alam takterbarukan. Peta pendapatan asli daerah (PAD) sejatinya telah tergambar dari pelbagai sektor, seperti jasa, usaha, dan hasil bumi terbarukan yang melimpah di Bumi Mulawarman.

Sorotan tersebut terungkap dari Ketua Fraksi Gerindra, Suterisno Thoha. Menurut Suterisno, perlu adanya perubahan dalam menata dan mengelola sumber daya alam di Kaltim. Terutama untuk meningkatkan pendapatan daerah. "Kita sudah tahu jika sektor pertambangan tidak dapat diharapkan lagi. Kita bisa berkaca dari situ. Apa yang dapat dikembangkan? Misalnya perkebunan dan pertanian. Fraksi Gerindra jelas mendorong pengembangan ke arah sana," ujar Suterisno seperti dilansir KlikSamarinda, belum lama ini.

Salah satu potensi sumber daya alam melalui sektor perkebunan, imbuh anggota Badan Anggaran ini adalah sawit. Meskipun di Kaltim belum memiliki pengolahan sawit hingga menjadi produk siap jual, namun nilai ekonomis sawti ini cukup menjanjikan. Selain melalui sektor perkebunan, anggota DPRD Kaltim yang duduk di Komisi II ini juga menyoroti sektor usaha dan jasa. Pihaknya akan mendorong pengembangan dan memaksimalkan sektor yang ada, seperti sawit juga sektor usaha dan jasa.

"Kita maksimalkan sektor yang ada. Sawit itu misalnya, juga sektor jasa dan usaha. Dari sawit saja, kita sebenarnya memiliki pendapatan pajak ekspor dan sekarang dananya ada di Kementerian Keuangan. Kita punya Perusda. Itu potensi," tegas Suterisno.

Pandangan lain juga datang dari anggota DPRD Kaltim, Shokip. Politisi Gerindra asal Balikpapan ini menyoroti pembangunan di Kaltim dari sisi pembangunan sumber daya manusia. "Yang jelas, Kaltim masih perlu mencetak sumber daya manusia yang cerdas," ujar Shokip ringkas. (p/mk)